Buatlah Rangkuman dari event REY SUMMIT 5

LEAN STARTUP

Metode Lean Start up pertama kali di perkenalkan di tahun 2008 oleh Eric Riesy yang diadopsi dari pengalamannya. Metode Lean start up  banyak dipakai dalam pengembangan bisnis dan produk terutama dalam hal mempersingkat siklus dari pengembangan produk dan dengan cepat mengidentifikasi kelayakan model bisnis yang diusulkan.

Sejarah Lean Start Up diperkenalkan oleh Perusahaan Toyota melalui 2 hal : Menghormati Orang dan Melakukan Perbaikan secara terus menerus.Pengembangan startup bisa dilakukan  dengan menggabungkan secara Lean (ramping) dan agile (cepat/tangkas).

Keuntungan dari Lean Startup adalah Penghematan Waktu , mengurangi resiko, prioritas sumber daya dan menyediakan pendekatan secara sistematis.

Prinsip dari Lean Startup adalah:

  • Entrepreneurs are everywhere Pengusaha bisa ditemukan dimana mana-
  • Entrepreneur-ship is management  Kewirausahaan adalah management yang membutuhkan pendekatan secara manajerial
  • Validated learning  Pembelajaran secara berkelanjutan dengan berbagai eksperimen yang dilakukan
  • Build-Measure-Learn loop  Start up mampu mengubah ide menjadi produk, mengukur tingkat kepuasan pelanggan dan membuat sebuah keputusan apakah produk itu berlanjut atau tidak
  • Innovation accounting Pengukuran terhadap pencapaian hasil Metode start up terbagi menjadi 3 bagian yaitu : Build, Measure dan Learn. kita membangun prototipenya secara cepat dan kita coba ke customer dari sana kita mempelajari apakah produknya pas atau tidak.

Ada 5 Langkah Lean Startup dan Tolak Ukurnya

  1. Empathy stage, pemahaman terhadap pangsa pasar, persepsi dari pelanggan dan apakah problem dapat terselesaikan
  2. Sticky Stage, apakah solusi yang tepat untuk memecahkan masalah pelanggan
  3. Viral Stage, fokusnya terhadap berapa banyak akuisisi pelanggan baru dari pelanggan yang sudah ada
  4. Revenue Stage, fokus terhadap berapa banyak revenue yang didapatkan dan bagaimana mengoptimalkan pendapatan
  5. Rapid Growth Stage, fokus terhadap perluasan pasar baik itu domestic maupun internasional atau segmentasi pasar yang baru

 

3 Tahap Startup

Untuk mengetahui  startup  akan di fokuskan terhadap aktivitas dan metrik mana yang harus dipantau

Problem-solution fit (Customer Development)Lakukan pemecahan masalah yang datang dengan solusi yang layak pada tahap wawancara ke PelangganProblem-market fit (customer validation)Ini adalah tahapan yang sangat krusial dalam melewati validasi dari pelangganScale (customer creation)Fokus terhadap pengembangan produk setelah tahap validasi

 

Perbedaan antara LEAN STARTUP dan ESTABLISH COMPANY

LEAN STARTUP adalah mencari model bisnis yang dapat diulang dan terukur dengan membentuk tim untuk menemukan dan memvalidasi pelanggan

 ESTABLISH COMPANY adalah  menerapkan bisnis model dengan membuat berbagai divisi seperti: sales, finance dan lainnya

 

Mengapa Startup Gagal :

  • Tidak ada Market Demand (tidak mengerti apa yang diinginkan oleh pasar)
  • Focus terhadap hal-hal yang salah
  • Terlalu banyak focus ke minimum viable product (MVP)
  • Tidak membangun team yang tepat serta Komunikasi yang kurang baik
  • Kurangnya Pelanggan
  • Masalah dengan keuangan atau cashflow
  • Kalah bersaing
  • Masalah dengan harga/biaya

 

Masalah dan keterbatasan Metode LEAN

Tidak semua metodologi lean startup dapat diterapkan untuk semua perusahaan baru. Hambatan terbesar dan paling umum adalah Sebagai berikut:

  • Legal QuestionsMasalah yang berkaitan dengan melindungi hak kekayaan intelektual
  • Fear of CompetitionsKetakutan akan keunggulan dari competitor
  • Afraid of FailureKetakutan terhadap kegagalan, kesalahan atau ide yang dicuri oleh pesaing
  • Team Morale Kegagalan kecil dapat memiliki pengaruh negatif pada moral tim

 

Success is not delivering a feature – success is learning how to solve the customer’s
problem – Mark Cook (Kodak)

Kunci Kesuksesan

  • Have a Vision Setiap startup harus dianggap sebagai eksperimen. Kegagalan adalah bagian dari proses. Tujuannya adalah menggunakan pembelajaran yang divalidasi untuk menemukan produk yang tepat untuk dibuat
  • Steering: Find your MVP
    Gunakan kesalahan dan kegagalan untuk terus belajar dan beradaptasi. Langkah pertama adalah menguji produk dan mengevaluasi dan Kemudian putuskan apakah akan bertahan atau berputar
  • Accelerate Kuncinya adalah membangun bisnis yang berkelanjutan dengan cepat dan terjangkau dan jangan Lelah berinovasi 

Alasan Utama Kenapa Startup Sukses

  • Funding 14% – perlunya Modal
  • Business Model 24% – Apakah orang layak untuk membeli/membayar
  • Ideas 28% – sesuatu yang unik dan kreatif
  • Team 32% – Team yang mempunyai semangat
  • Timing 42% – setelah berjalan waktunya akan sangat cepat

Proses Transisi dari Startup menuju ke Perusahaan Matang

  1. Customer Acquisition, mencari pembeli baru
  2. Customer Value, biaya akuisisi pelanggan secara siknifikan kurang dari nilai pelanggan seumur hidup
  3. Market Size Ada bukti nyata bahwa pasar cukup besar bagi perusahaan untuk tumbuh dengan cepat dan menjangkau segmen pelanggan yang besar.
  4. Customer satisfaction minimum 40% tingkat kepuasan dari pelanggan

MINIMUM VIABLE PRODUCT (MVP)

Versi dari produk baru yang memungkinkan team untuk mengumpulkan Jumlah maksimal  pembelajaran  dari pelanggan (Percobaan atau eksperiment)

MVP menguji asumsi bisnis dan membantu wirausahawan memulai proses pembelajaran secepat mungkin

MVP harus memiliki fitur yang cukup untuk memuaskan pengguna awal

 

Minimum solusi yang sederhana

Viable Menyediakan fitur yang cukup untuk memuaskan pengguna awal

Product  Sesuatu yang nyata yang dapat disentuh dan dirasakan oleh pelanggan

 

EXCEPTIONAL VIABLE PRODUCT (EVP)

Nilai peluncuran produk yang luar biasa dan layak vs. MVP

 

CONTINUOUS DEPLOYMENT

Sebuah proses pengiriman  yang berkelanjutan setelah proses produksi akan mengurangi siklus Waktu dan memungkin proses adaptasi terhadap perubahan permintaan pasar

SPLIT TESTING

Proses pengujian secara terpisah yang juga disebut pengujian A/B adalah metode menawarkan versi produk yang berbeda ke dua grup pengguna dengan tujuan untuk mengamati bagaimana respon dari pengguna

 

VANITY METRIC VS ACTIONABLE METRIC

VANITY METRIC Setiap metrik yang tidak memengaruhi perilaku startup dan strateginyaHanya menunjukkan keadaan produk saat iniTidak memberikan wawasan tentang bagaimana startup mencapai hasil tertentuTidak memberikan wawasan tentang bagaimana melanjutkan dan strategi mana yang harus dipilih.

ACTIONABLE METRICKebalikan dari Vanity Metric yang Didefinisikan sebagai metrik yang dapat menghubungkan tindakan spesifik dan berulang dengan hasil yang terukur yang memenuhi kriteria 3A: actionable, accessible and auditable

AARRR FUNNEL

  • ACQUISITION, Ketika pengunjung  berubah secara acak menjadi pelanggan potensial yang tertarik
  • ACTIVATION, Ketika pelanggan memiliki pengalaman terhadap  penggunaan produk
  • RETENTION, Penggunaan produk secara berulang oleh pelanggan
  • REVENUE, Metrik pendapatan mengukur kapan dan mengapa pelanggan membayar
  • REFERRAL, mengukur berapa banyak pelanggan yang ada yang membawa pelanggan baru ke dalam corong konversi

 

PIVOT

Tahap pivot: startup mencari rencana nyata yang berhasil

  • perubahan dalam strategi bisnis
  • Sebuah perusahaan mempunyai dua pilihan; berputar atau bertahan

 

10 TYPES OF PIVOTS

  1. Zoom-in, menjadi satu-satunya fitur
  2. Zoom-Out, fitur tunggal dari produk yang jauh lebih besar
  3. Customer segment, memecahkan masalah di pasar, tetapi untuk kelompok sasaran yang berbeda dari yang diharapkan
  4. Customer need, buat solusi untuk masalah yang berbeda dari yang dimaksudkan sebelumnya
  5. Platform, mengubah aplikasi menjadi platform atau sebaliknya.
  6. Business architecture, memilih arsitektur bisnis yang berbeda
  7. Value capture, Strategi penetapan harga yang berbeda, cara pengisian yang berbeda
  8. Engine of growth, Beralih dari satu model pertumbuhan ke model pertumbuhan lainnya untuk mencapai pertumbuhan yang lebih menguntungkan dan lebih cepat
  9. Channel, Perusahaan memutuskan saluran distribusi utama yang berbeda dan cara memasarkan
  10. Technology, Keputusan perusahaan untuk menggunakan teknologi yang berbeda untuk mencapai solusi yang sama.

 

INNOVATION ACCOUNTING

  • memungkinkan wirausahawan untuk mempertahankan akuntabilitas dan memaksimalkan hasil dengan mengukur kemajuan, merencanakan pencapaian, dan memprioritaskan
  • Ini memungkinkan perusahaan  untuk menumbuhkan bisnis yang berkelanjutan menggunakan metrik yang dapat dipertanggungjawabkan

 

Ada 3 Sejarah Perjalanan Inovasi AccountingMilestone

1.Tetapkan garis dasarMilestone

2, Sesuaikan Enginenya  – Perubahan mikro dan pengoptimalan produkMilestone

3, Membuat Keputusan – Pivot or persevere

 

“Continuous improvement is better than delayed perfection.” Mark Twain

BUILD-MEASURE-LEARN-FEEDBACK LOOP

Build-Measure-Learn adalah siklus pembelajaran berulang untuk mengubah ide menjadi produk, mengukur reaksi dan perilaku pelanggan terhadap produk yang dibuat, dan kemudian memutuskan apakah akan mempertahankan atau memutar ide tersebut. Ini terdiri dari enam fase: Ide → Bangun → Produk → Ukur → Data → Pelajari. The only way to win is to learn faster than anyone else.” Eric Ries 

VALIDATED LEARNING

Ketika pelanggan menggunakan suatu produk, perusahaan memiliki kesempatan untuk mendapatkan feed back, baik kualitatif maupun kuantitatif.  Setiap perusahaan harus menjalankan produknya melalui proses pembelajaran yang tervalidasi. Pengusaha harus menerapkan Build-Measure-Learn feedback loop dengan menggunakan survei tentang perilaku pengguna, kepuasan pelanggan, dan kemanjuran jangka panjang. menggunakan data untuk menganalisis umpan balik pelanggan:

  • Explore, Pahami keadaan saat ini
  • Discovery, Pahami keadaan masa depan.
  • Design, Rancang keadaan masa depan
  • Deliver, Membangun masa depan

Learning is one of the most frequent excuses for failure. We often hear the excuse we didn’t succeed, but at least we learned a lot.” Blaz Kos

ENTREPRENEURSHIP IS MANAGEMENT

  • Pikirkan startup Anda sebagai sebuah institusi, bukan hanya sebagai produk
  • Kepemimpinan startup dapat meminimalkan risiko menggunakan the Build–Measure–Learn feedback loop
  • Setiap institusi membutuhkan manajemen yang dapat menangani kondisi yang sangat tidak pasti
  • Menerapkan lean manufacturing dalam aktivitas manajemen untuk fokus pada pengembangan produk menggunakan umpan balik pelanggan.
Previous Post Previous Post
Newer Post Newer Post

1 Comment

Leave a comment

X